Tikusjantan ini dikawinkan dengan tikus betina putih galur Douredoure yang mungkin berasal dari Wistar selama tujuh generasi. Seleksi dilakukan untuk mempertahankan atau mendapatkan karakteristik unggul seperti laktasi tinggi, pertumbuhan cepat, kuat, temperamen baik, dan resistan tinggi terhadap arsenik trioksida (Suckow et al. 2006). 7 FISIOLOGI LAKTASI Laktasi Mempunyai du pengertian,yaitu produksi ASI (Prolaktin) dan pengeluaran ASI (oksitoksin). 1. Prolaktin pembentukan payudara seja embrio berusia 18-19 minggu,dan berakhir ketika mulai berperan adalah progesteron dan estrogen yang membantu maturasi alveoli. FISIOLOGILAKTASI. PENGERTIAN LAKTASI. Laktasi adalah suatu proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI yang membutuhkan calon ibu yang siap secara psikologi dan fisik, kemudian bayi yang telah cukup sehat untuk menyusui, serta produksi ASI yang telah disesuaikan dengan kebutuhan bayi, dimana volume ASI 500-800 ml/hari.. HORMON YANG MEMPENGARUHI Dalamfisiologi laktasi prolaktin suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitari anterior, penting untuk produksi air susu ibu, tetapi walupun kadar hormon ini di dalam sirkulasi maternal meningkat selama kehamilan, kerja hormone ini dihambat oleh hormone plasenta. Dengan lepas atau keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur turun payudaradengan panjang ± 6 mm. Papilla tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan merupakan bangunan yang sangat peka. Struktur mikroskopis payudara Sumber : Astutik (2009) 11 . 23 3. Pembentukan ASI a. Proses Pembentukan Laktogen Dalam fisiologi laktasi, prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresikan oleh glandula pituitari Scribdadalah situs bacaan dan penerbitan sosial terbesar di dunia. Fisiologi laktasi. Buka menu navigasi. Tutup saran Cari Cari. id Change Language Ubah Bahasa. close menu Bahasa. English; español; português; Deutsch; français; fisiologilaktasi lab. fisiologi ternak dan biokimia. 1. pengertian laktasi :"proses sintesis air susu oleh sel-sel epithel "glandula lactifera" dan proses mengalirnya air susu dari sitoplasma ke lumen alveoli serta pencurahan air susu dari alveoli ke sisterna/sinus ke luar". 2. pengertian susu definisi di indonesia : ialah sekresi kelenjar susu sapi dan atau mammalia lainnya seperti dE4s. 0% found this document useful 0 votes119 views19 pagesDescriptionMateri KuliahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes119 views19 pagesStruktur Payudara Dan Fisiologi LaktasiJump to Page You are on page 1of 19 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 17 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI Nama Samanta 201916640181. Anatomi Payudara 1 Pembentukan payudara mammogenesis Mammogenesis adalah istilah yang digunakan untuk pembentukan kelenjar mammae atau payudara yang terjadi dalam beberapa tahap berikut ini a. Embriogenesis Pembentukan payudara dimulai kira-kira minggu keempat pada masa kehamilan, baik janin laki-laki maupun janin perempuan. Pada usia 12 hingga 16 minggu pembentukan puting dan areola jelas tampak. Saluran-saluran laktiferus membuka ke dalam cekungan payudara, Page 1Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] yang kemudian terangkat menjadi puting dan areola. Setelah lahir, beberapa bayi yang baru lahir mengeluarkan cairan yang disebut watch’s milk, yang disebabkan oleh pengaruh hormon-hormon kehamilan yang berkaitan dengan produksi ASI yang tidak dijumpai pada bayi yang lahir prematur.b. Pubertas Tidak ada pertumbuhan payudara lagi sampai tingkat pubertas, ketika kadar estrogen dan progesteron mengakibatkan bertumbuhnya saluran-saluran laktiferus, alveoli, putting dan areola. Penambahan ukuran payudara disebabkan oleh adanya penimbunan jaringan Kehamilan dan laktogenesis Pembesaran payudara merupakan salah satu tanda mungkin kehamilan. Pada minggu keenam kehamilan estrogen memacu pertumbuhan saluran-saluran laktiferus, sementara progesteron, prolaktin dan Human Placental Lactogen HPL menyebabkan timbulnya proliferasi dan pembesaran alveoli, payudara terasa berat dan sensitif. Dengan bertambahnya suplai darah, vena-vena dapat terlihat pada permukaan payudara. Pada waktu hamil payudara membesar mencapai 600 gram dan pada waktu menyusui bisa mencapai 800 usia 12 minggu kehamilan terjadi pigmentasi dalam jumlah banyak pada areola dan puting karena bertambahnya sel-sel melanosit, yang berubah warna menjadi merah/coklat. Kelenjar Montgomery juga lebih besar dan mulai mengeluarkan lubrikan serosa untuk melindungi puting dan areola. Kira-kira pada 16 minggu, diproduksi kolustrum laktogenesis I di bawah pengaruh prolaktin dan HPL, tetapi produksi yang menyeluruh ditekan oleh bertambahnya kadar estrogen dan progesteron. Laktasi merupakan titik dimana payudara sudah mencapai pembentukannya yang sempurna. Page 2Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI]2 Struktur Payudara Payudara berada di antara iga kedua dan keenam dari sternum kearah tengah, melalui otot pektoralis. Kedua payudara tersebut ditunjang oleh jaringan ikat fibrosa yang dinamakan ligamen cooper. Setiap payudara ibu mempunyai ukuran bervariasi, ini ditentukan oleh banyaknya jaringan lemak, dan bukan jaringan kelenjar. Ukuran bukanlah indikator kapasitas penyimpanan ASI. Setiap kapasitas penyimpanan ibu juga bervariasi, meskipun demikian setelah periode 24 jam, semua ibu yang menyusui memproduksi jumlah ASI yang sama rata-rata 798 g/24 jam. Perbedaan utama akan terdapat pada pola menyusui dimana ibu yang lebih sering menyusui mempunyai kapasitas penyimpanan lebih tinggi dibandingkan mereka yang lebih jarang menyusui. Di bagian tengah permukaan eksterior terdapat areola, sebuah daerah berpigmen. Rata- rata diameter areola 15 mm, areola setiap wanita berbeda dalam ukuran dan warna. Tuberkel tonjolan montgomery membuka ke arah areola dan mengeluarkan cairan pelindung yang bersifat sebagai pelumas lubrikan untuk meminyaki puting selama menyusui. Daerah areola yang berwarna gelap diperkirakan diperlukan untuk membantu bayi dalam mencari puting pada saat lahir dan bau ASI juga diduga membantu menarik bayi untuk mengisap suckle payudara. Putting adalah struktur yang sensitif dan bersifat erektil, terdiri dari otot-otot polos, kolagen dan jaringan ikat elatis yang terdapat dalam kedua bentuk, yaitu sirkuler dan radial. Bereaksinya puting dirangsang oleh respon-respon sentuhan dan respon-respon otonom saraf simpatis. Puting terletak di tengah-tengah areola, dimana ASI dipancarkan atas permintaan. Stimulasi pada puting menyebabkan menyemburnya ASI melalui hipothalamus, yang merangsang lepasnya oksitosin dari bagian posterior kelenjar pituitari. Page 3Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] Duktus laktiferus merupakan saluran-saluran yang bercabang-cabang di dalam areola kira-kira 5-8 mm dari puting. Duktus laktiferusmerupakan saluran yang lebih sempit lebih kurang 2 mm, berada dipermukaan dan mudah dipijat. Duktus laktiferus ini merupakan saluran-saluran yang mempunyai fungsi utama dalam transportasi ASI disampingfungsinya sebagai penyimpan ASI. Payudara dibentuk oleh jaringan lemakdan jaringan glanduler yang tidak dapat dipisahkan, kecuali di daerahsubkutan yang hanya terdapat lemak. Rasio atau perbandingan jaringanglanduler dengan jaringan lemak meningkat menjadi 21 pada payudarayang digunakan untuk menyusui, dan 11 pada perempuan yang tidakmenyusui. 65% dari jaringan glanduler terletak pada jarak 30 mm daridasar puting ASI. Gambar Anatomi Payudara pada Masa Laktasi Pada masa laktasi terdapat banyak alveoli yang berkelompok 10-100 membentuk lobuli lobus-lobus kecil, yang bersatu menjadi sering kali digambarkan seperti seikat buah anggur seperti yangterlihat pada gambar di atas. Alveoli terdiri dari selapis laktosit yangmenghasilkan ASI secretory epithelium, yang dikelilingi oleh jaringankapiler. Page 4Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] Laktosit berbaris membentuk lumen alveoli yang berbentuk kubus bila penuh dan berbentuk seperti kolom atau pilar yang kosong. Masing- masing saling berhubungan dan mengatur komposisi ASI untuk ditampung dalam lumen alveoli. Bentuk atau penuhnya laktosit inilah yang mengatur sintesis ASI. Bila laktosit menjadi terlalu penuh dan bentuknya berubah, daerah reseptor prolaktin tidak berfungsi, yang menyebabkan sintesis air ASI menurun. Begitu dikosongkan, laktosit kembali membentuk kolumner dan sintesis ASI dapat dimulai lagi. Taut kedap mempersatukan sel-sel tersebut dan taut tersebut tertutup pada hari-hari pertama laktasi, mencegah lewatnya molekul-molekul melalui ruang tersebut. Bagian laktosit yang menghadap lumen disebut permukaan apikal, aspek atau bagian luar disebut basal. Sekresi atau pengeluaran ASI terjadi pada permukaan apikal, sementara aspek basal sel bertanggungjawab atas pemilihan dan sintesis substrat-substrat dalam darah. Alveoli dikelilingi oleh sel-sel mioepithel yang karena pengaruh hormon oksitosin akan berkontraksi untuk mengeluarkan ASI dari lumen alveolus sepanjang duktus laktiferus bagi bayi yang telah menanti. Menyemburnya ASI terjadi berulang-ulang selama ibu menyusui atau memerah ASI. Payudara harus secara efektif dikosongkan dengan teratur dengan jalan diisap atau diperah, bila tidak maka bentuk laktosit akan berubah dan produksi air ASI akan Sistem darah, saraf dan limfoid Payudara penuh dengan pembuluh-pembuluh darah, 60% suplai darah terjadi melalui arteri mamaria internal dan 30% melalui arteri torakalis lateral. Drainase vena terjadi melalui vena-vena mammaria dan vena-vena aksilaris. Sistem limfoid mengeluarkan cairan yang berlebih dari jaringan berongga ke dalam nodus-nodus aksilaris dan nodus-nodus mammae. Page 5Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] Kulit disuplai oleh cabang-cabang saraf torakalis, puting dan areola oleh sistem saraf otonom. Suplai saraf terutama berasal dari cabang-cabang saraf interkostal keempat, kelima dan keenam. Saraf interkostal keempat berubah menjadi superfisial di areola, yang kemudian berkembang menjadi lima percabangan. Trauma, seperti pembedahan payudara pada saraf ini mengakibatkan hilangnya Fisiologi Laktasi Laktogenesis adalah mulainya produksi ASI. Ada tiga fase laktogenesis; dua fase awal dipicu oleh hormon atau respon neuroendokrin, yaitu interaksi antara sistem saraf dan sistem endokrin neuroendocrine responses dan terjadi ketika ibu ingin menyusui ataupun tidak, fase ketiga adalah autocrine sebuah sel yang mengeluarkan hormon kimiawi yang bertindak atas kemauan sendiri, atau atas kontrol lokal. a. Kontrol neuroendokrin Laktogenesis I terjadi pada sekitar 16 minggu kehamilan ketika kolustrum diproduksi oleh sel-sel laktosit dibawah kontrol neuroendokrin. Prolaktin, walaupun terdapat selama kehamilan, dihambat oleh meningkatnya progesteron dan estrogen serta Human Placental Lactogen HPL, dan faktor penghambat prolaktin Prolactin Inhibiting Factor PIF dan karena hal itu produksi ASI ditahan. Pengeluaran kolustrum pada ibu hamil, umumnya terjadi pada kehamilan trimester 3 atau rata-rata pada usia kehamilan 34-36 minggu. Laktogenesis II merupakan permulaan produksi ASI. Terjadi menyusul pengeluaran plasenta dan membran-membran yang mengakibatkan turunnya kadar progesteron, estrogen, HPL dan PIF kontrol neuroendokrin secara tiba-tiba. Kadar prolaktin meningkat dan bergabung dengan penghambat prolaktin pada dinding sel-sel laktosit, yang tidak lagi dinonaktifkan oleh HPL dan PIF, dan dimulailah sintesis ASI. Page 6Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] Kontak skin-to-skin dengan bayi pada waktu Inisiasi Menyusu DiniIMD, merangsang produksi prolaktin dan oksitosin. Menyusui secara dinidan teratur menghambat produksi PIF dan merangsang produksiprolaktin. Para ibu harus didukung untuk mulai menyusui sesegeramungkin setelah melahirkan untuk merangsang produksi ASI danmemberikan kolustrum. Laktogenesis II dapat terlambat atau tertunda pada ibu yangmenderita diabetes tipe 1, hal ini dimungkinkan karenaketidakseimbangan insulin awal yang dibutuhkan untuk laktasi, dan padamereka yang mengalami retensio plasenta karena produksi progesteronberlangsung lama. Oleh karena itu ibu dianjurkan melakukan kontak skin-to-skin sejak bayi lahir melalui IMD agar akses ke payudara terjadi sedinimungkin. Terdapat banyak manfaat dari IMD ini, yaitu memulai inisiasiASI, mencegah hipotermi, membangun bounding attachment ikatankasih sayang antara ibu dan bayi. Laktogenesis II dimulai 30-40 jamsetelah melahirkan, maka ASI matur keluar lancar pada hari kedua atauketiga setelah yang berperan dalam Produksi dan Pengeluaran ASI, yaitu1 Prolaktin Prolaktin merupakan hormon penting dalam pembentukan dan pemeliharaan produksi ASI dan mencapai kadar puncaknya setelah lepasnya plasenta dan membran 200 µg/l. Prolaktin dilepaskan ke dalam darah dari kelenjar hipofisis anterior sebagai respon terhadap pengisapan atau rangsangan pada puting serta menstimulasi area reseptor prolaktin pada dinding sel laktosis untuk mensintesis ASI. Reseptor prolaktin mengatur pengeluaran ASI. Bila alveoli sudah penuh dengan ASI, dinding mengembang dan berubah bentuk, yang mempengaruhi reseptor prolaktin, pada akhirnya prolaktin tidak dapat masuk ke dalam sel-sel dan produksi ASI menurun. Bila ASI sudah dikeluarkan dari alveolus , bentuk asalnya akan kembali dan Page 7Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] prolaktin akan terikat pada tempat reseptor, yang akan meningkatkan produksi ASI. Prolaktin juga dihasilkan selama menyusui dan mencapai tingkat tertinggi 45 menit setelah menyusui. Puncak tertinggi prolaktin adalah pada malam hari cicardian rhytm, oleh karena itu menyusui pada malam hari harus dianjurkan pada ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI. Hasil riset evidence based membuktikan adanya “Teori Reseptor Prolaktin” yang menyatakan bahwa pengeluaran ASI yang dilakukan dengan sering pada hari-hari awal postpartum meningkatkan jumlah tempat-tempat reseptor prolaktin yang aktif, sehingga meningkatkan produksi Oksitosin Oksitosin dilepaskan oleh kelenjar hipofisis anterior dan merangsang terjadinya kontraksi sel-sel mioepithel di sekeliling alveoli untuk menyemburkan ejection ASI melalui duktus laktiferus. Hal ini disebut sebagai pelepasan oksitosin oxcytocine releasing atau reflek penyemburan ejection reflex. Kejadian ini mengakibatkan memendeknya duktus laktiferus untuk meningkatkan tekanan dalam saluran mammae dan dengan demikian memfasilitasi penyemburan ejection ASI. Beberapa ibu merasakan adanya rasa kesemutan pada payudara dan kontraksi rahim serta peningkatan pengeluaran darah dari vagina pada beberapa hari pertama setelah melahirkan. Oksitosin sering disebut sebagai “hormon cinta”, menurunkan kadar kortisol, yang mengakibatkan timbulnya efek relaks, menurunkan kecemasan dan tekanan darah serta meningkatkan perilaku keibuan. Let down reflex reflek keluarnya ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan dikontrol oleh pengisapan payudara oleh bayi yang baru lahir dan oleh ibu yang melihat, meraba, mendengar dan mencium baunya. Setelah bayi bertambah usianya , maka Page 8Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] reflek ini dipicu oleh pemikiran tentang menyusui bayi atau mendengar bayi lain yang menangis. 75% dari ibu-ibu yang menyusui mengalami lebih dari satu kali reflex let-down per satu kali menyusui ratarata 2,5. Diperkirakan bahwa pengisapan oleh bayi baru lahir normal optimal pada 45 menit setelah dilahirkan dan menurun dalam dua atau tiga jam berkaitan dengan penurunan fisiologis adrenalin bayi yang baru dilahirkan. Oleh karena itu, ibu dan bayi sangat penting untuk kontak skin-to-skin paling sedikti satu jam setelah lahir untuk mendorong menyusui dini, yang menjamin bahwa prolaktin dilepaskan, yang mengarah pada dimulainya laktogenesis II. Faktor lain yang memengaruhi laktogenesis adalah retensio plasenta, sindrom Sheehan atau syok hipofisis, pembedahan payudara,diabetes tipe I, kelahiran prematur, obesitas dan Kontrol autokrin Laktogenesis III mengindikasikan pengaturan autokrin, yaitu ketika suplai dan permintaan demand mengatur produksi air susu. Sebagaimana respon neuroendokrin yang sudah kita bahas di atas, suplai Page 9Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI]ASI dalam payudara juga dikontrol oleh pengeluaran ASI secara autokrinatau kontrol lokal. Dari kajian riset diperoleh informasi bahwa proteinwhey yang dinamakan feedback inhibitor of lactation FIL yangdikeluarkan oleh laktosit yang mengatur produksi ASI di tingkat alveoli menggelembung terjadi peningkatan FIL dan sintesis ASIakan terhambat. Bila ASI dikeluarkan secara efektif melalui proses menyusui dankonsentrasi FIL menurun, maka sintesis ASI akan berlangsung kembali. Inimerupakan mekanisme lokal dan dapat terjadi di salah satu atau keduapayudara. Hal ini memberikan suatu umpan balik negatif negativefeedback hormone, ketika terjadi pengeluaran ASI yang tidak efektif daripayudara, misalnya proses menyusui tidak efektif atau ibu tidak menyusuibayinya. Gambar Respon Neuroendokrin Page 10Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] Secara garis besar, proses produksi dan pengeluaran ASI disebutdengan reflek prolaktin dan reflek aliran Let down Reflex.1. Refleks Prolaktin Pada putting susu terdapat banyak ujung saraf sensoris. Bila ini dirangsang, maka akan timbul impuls yang menuju hipotalamus selanjutnya ke kelenjar hipofisis bagian depan sehingga kelenjar ini mengeluarkan hormon prolaktin. Hormon inilah yang berperan dalam produksi ASI di tingkat alveoli. Dengan demikian, mudah dipahami bahwa makin sering rangsangan penyusuan makin banyak pula produksi Reflek aliran Let down Reflex Rangsangan puting susu tidak hanya diteruskan sampai ke kelenjar hipofisis depan, tetapi juga ke kelenjar hipofisis bagian belakang yang mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon ini berfungsi memacu kontraksi otot polos yang ada di dinding alveolus dan dinding saluran sehingga ASI dipompa keluar. Makin sering menyusui, pengosongan alveolus dan saluran makin baik sehingga kemungkinan terjadinya bendunga ASI makin kecil dan menyusui akan semakin lancar. Saluran ASI yang mengalami bendungan tidak hanya mengganggu proses menyusui tetapi juga berakibat mudah terkena infeksi. Rekomendasi praktik yang perlu dilakukan oleh bidan berdasarkanevidence based adalah sebagai berikut1 Anjurkan ibu untuk melakukan kontak skin-to-skin setelah kelahiran selama minimal 1 jam melalui inisiasi menyusu dini IMD.2 Usahakan agar bayi melakukan kombinasi menghisap, menelan dan bernapas di payudara segera setelah dilahirkan untuk merangsang produksi prolaktinDoronglah agar ibu menyusui secara teratur dan anjurkan juga menyusui pada malam hari ketika kadar prolaktin berada pada Hindari pemisahan antara ibu dan bayi dan anjurkan perawatan gabung roming in. Page 11Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] 4 Ciptakan lingkungan atau suasana relaks pada waktu menyusui atau memerah ASI, karena stres dapat menghambat pengeluaran hormon oksitosin. 5 Pastikan posisi dan perlekatan yang benar pada payudara untuk menjamin pengeluaran ASI secara efektif. 6 Anjurkan menyusui atas permintaan bayi baby led feeding dan atas keinginan bayi on demand. 7 Hindari pemberian makanan tambahan seperti susu formula, air atau makanan tambahan lain, karena dapat menyebabkan keluarnya ASI tidak teratur dan meningkatnya FIL menyebabkan menurunnya suplai ASI. 8 Memperbanyak rangsangan pada payudara melalui aktifitas menyusui atau memerah ASI dapat menambah tumbuhnya jaringan sekresi payudara dan juga menginduksi Mekanisme Hisapan Bayi Terdapat 3 refleks yang penting dalam mekanisme hisapan bayi, yaitu refleks mencari, refleks menghisap, dan refleks menelan. 1. Refleks Mencari Rooting Refleks Refleks ini timbul apabila bayi baru lahir tersentuh pipinya. Bayi akan menoleh ke arah sentuhan. Bila bibirnya dirangsang dengan papila mammae atau bila payudara ibu menempel pada pipi atau sekitar mulut bayi, maka bayi akan membuka mulut dan berusaha menangkap puting susu. Kepala bayi akan berputar menuju puting susu yang menempel yang diikuti dengan membuka mulut dan selanjutnya puting susu ditarik dan masuk ke dalam bulut bayi. Hal tersebut merupakan rangsangan yang menimbulkan refleks mencari pada bayi. 2. Refleks Menghisap Sucking Refleks Refleks ini timbul apabila langit-langit mulut bayi tersentuh, biasanya oleh puting ibu. Supaya puting mencapai bagian belakang pallatum, maka sebagian besar bagian areola harus tertangkap mulut bayi. Dengan Page 12Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] demikian, maka sinus laktiferus yang berada di bawah areola akan tertekan antara gusi, lidah, dan pallatum, sehingga ASI terperas keluar. 3. Refleks Menelan Swallowing Refleks Apabila mulut bayi terisi ASI, ia akan menelannya. Hal ini bisa terjadi ketika ASI keluar dari putting susu ibu dan disusul dengan gerakan menghisap tekanan negatif yang ditimbulkan otot-otot pipi. Dengan demikian, pengeluaran ASI semakin bertambah dan dilanjutkan dengan mekanisme menelan ke lambung. Mekanisme menyusu pada payudara berbeda dengan mekanisme minumdari botol karena dot karetnya panjang dan tidak perlu diregangkan maka bayitidak perlu menghisap secara kuat. Bila bayi telah biasa minum dari botol/dotakan timbul kesulitan bila bayi menyusu pada ibu karena ia akan menghisappayudara seperti halnya menghisap pada dot. Terjadilah bingung putting. Padakeadaan ini ibu dan bayi perlu bantuan untuk belajar menyusui dengan baik Stadium Laktasi 1. Kolustrum Kolustrum diproduksi sejak kira-kira minggu ke-16 kehamilan laktogenesis I dan siap untuk menyongsong kelahiran. Kolustrum ini berkembang menjadi ASI yang matang atau matur pada sekitar tiga sampai empat hari setelah persalinan. Kolustrum merupakan suatu cairan kental berwarna kuning yang sangat pekat, tetapi terdapat dalam volume yang kecil pada hari-hari awal kelahiran, dan merupakan nutrisi yang paling ideal bagi bayi. Volume kolustrum yang sedikit ini memfasilitasi koordinasi pengisapan, menelan dan bernapas pada saat yang bersamaan pada hari- hari awal kehidupan. Bayi yang baru lahir mempunyai ginjal yang belum sempurna dan hanya sanggup menyaring cairan dengan volume kecil. Kolustrum juga mempunyai manfaat membersihkan yang membantu membersihkan perut dari mekoneum, yang mempunyai konsentrasi Page 13Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] empedu yang tinggi, sehingga akan mengurangi kemungkinan terjadinya ikterus. Kolustrum berisi antibodi serta zat-zat anti infeksi seperti Ig A, lisosom, laktoferin, dan sel-sel darah putih dalam konsentrasi tinggi dibandingkan ASI biasa. Kolustrum juga kaya akan faktor-faktor pertumbuhan serta vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, khususnya vitamin A. 2. ASI Transisi transitional milk ASI ini adalah susu yang diproduksi dalam 2 minggu awal laktogenesis II volume susu secara bertahap bertambah, konsentrasi imunoglobin menurun, dan terjadi penambahan unsur yang menghasilkan panas calorific content, lemak, dan laktosa. 3. ASI Matur mature milk Kandungan ASI matur dapat bervariasi diantara waktu menyusu. Pada awal menyusui, susu ini kaya akan protein, laktosa dan air foremilk, dan ketika penyusuan berlanjut, kadar lemak secara bertahap bertambah sementara volume susu berkurang hindmilk. Hal ini penting ketika bidan mengajarkan kepada para ibu tentang pola normal dalam menyusui. Terjadi penambahan lemak yang signifikan pada pagi hari dan awal sore Komposisi ASI ASI mengandung banyak unsur atau zat yang memenuhi kebutuhan bayi dan ASI tidak dapat digantikan dengan susu buatan meskipun sudah ada kemajuan teknologi. Maka ASI sering disebut sebagai cairan kehidupan living fluid. ASI mengandung air, lemak, protein, karbohidrat, elektrolit, mineral serta imunoglobulin. Kira-kira 80% dari volume ASI adalah kandungan air, sehingga bayi tidak membutuhkan minuman tambahan meskipun dalam kondisi panas. 1. Lemak Lemak merupakan sumber energi utama dan menghasilkan kira-kira setengah dari total seluruh kalori ASI. Lipid terutama terdiri dari butiran- Page 14Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] butiran trigliserid, yang mudah dicerna dan yang merupakan98% dari seluruh lemak ASI. ASI terdiri dari asam lemak tak jenuh rantai panjang yang membantu perkembangan otak dan mata, serta saraf dan sistem vaskuler. Tetapi lemak yang terdapat dalam ASI bervariasi sepanjang menyusui, dan akan bertambah bila payudara kosong. Payudara penuh diasosiasikan dengan jumlah minimum lemak dalam susu, sementara payudara yang lebih kosong diasosiasikan dengan jumlah lemak yang lebih Protein ASI matur mengandung kira-kira 40% kasein dan 60% protein dadih whey protein, yang membentuk dadih lunak di dalam perut dan mudah dicernak. Whey protein mengandung protein anti infeksi, sementara kasein penting untuk mengangkut kalsium danfosfat. Laktoferin mengikat zat besi, memudahkan absorbsi dan mencegah pertumbuhan bakteri di dalam usus. Faktor bifidus yang tersedia untuk mendukung pertumbuhan lactobacillus bifidus bakteri baik untuk menghambat bakteri patogen dengan jalan meningkatkan pH feces bayi. Taurin juga dibutuhkan untuk menggabungkan atau mengkonjugasikan garam-garam empedu dan menyerap lemak pada hari-hari awal, serta membentuk mielin sistem Prebiotik Oligosakarida Prebiotik berinteraksi dengan sel-sel epitel usus untuk merangsang sistem kekebalan menurunkan pH usus guna mencegah bakteri-bakteri patogen agar tidak menimbulkan infeksi, dan menambah jumlah bakteri-bakteri patogen agar tidak menimbulkan infeksi, dan menambah jumlah bakteri- bakteri bifido pada Karbohidrat Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam ASI 98% dan dengan cepat dapat diurai menjadi glukosa. Laktosa penting bagi pertumbuhan otak dan terdapat dalam konsentrasi tinggi dalam ASI. Laktosa juga Page 15Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] penting bagi pertumbuhan laktobacillus bifidus. Jumlah laktosa dalam ASI juga mengatur volume produksi ASI melalui cara Zat Besi Bayi-bayi yang diberi ASI tidak membutuhkan suplemen tambahan sebelum usia enam bulan karena rendahnya kadar zat besi dalam ASI yang terikat oleh laktoferin, yang menyebabkannya menjadi lebih terserap bioavailable dan dengan demikian mencegah pertumbuhan bakteri-bakteri di dalam usus. Susu formula mengandung kira-kira enam kali lipat zat besi bebas yang susah diserap sehingga memacu perkembangan bakteri dan risiko infeksi. Elemen lainnya terdapat dalam konsentrasi lebih rendah pada ASI dibandingkan dengan yang dalam susu formula, tetapi lebih ideal karena lebih mudah Vitamin yang Larut dalam Lemak Konsentrasi vitamin A dan E cukup bagi bayi. Namun vitamin D dan K tidak selalu berada dalam jumlah yang diinginkan. Vitamin D penting untuk pembentukan tulang, tetapi jumlahnya bergantung pada jumlah pajanan ibu terhadap sinar matahari. Sehingga ibu menyusui juga perlu direkomendasikan mendapatkan suplemen vitamin D 10 μ per hari. Vitamin K dibutuhkan untuk pembekuan darah. Kolustrum mempunyai kadar vitamin K rendah, maka vitamin K direkomendasikan diberikan secara rutin pada bayi 1 jam setelah lahir. Ketika ASI sudah matur, maka melalui proses menyusui yang efektif, usus bayi terkoloni oleh bakteri, sehingga kadar vitamin K Elektrolit dan Mineral Kandungan elektrolit dalam ASI sepertiga lebih rendah dari susu formula, dan 0,2% natrium, kalium dan klorida. Tetapi untuk kalsium, fosfor dan magnesium terkandung dalam ASI dalam konsentrasi lebih Imunoglobulin Imunoglobulin terkandung dalam ASI dalam 3 cara dan tidak dapat ditiru oleh susu formula Page 16Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI] Antibodi yang berasal dari infeksi yang pernah dialami oleh ibu, sIgA immunoglobin A sekretori, yang terdapat dalam saluranpencernaan, Jaras entero-mamari dan bronko-mamari gut-associatedlymphatic tissue/GALT dan bronchus-associated lymphatictissue/BALT. Keduanya mendeteksi infeksi dalam lambung atausaluran napas ibu dan menghasilkan atibodi. Sel darah putih ada dan bertindak sebagai mekanisme pertahananterhadap infeksi, fragmen virus menguji sistem kekebalan bayi danmolekul-molekul anti-inflamasi diperkirakan melindungi bayi terhadapradang akut mukosa usus dengan jalan mengurangi infeksi dalammerespon bakter-bakteri patogen Volume ASIBanyak ibu memiliki kekhawatiran tentang jumlah ASI yang diberikan kepadabayi, namun jangan menyamakan jumlah serta volume ASI dengan susuformula. Berikut ini suatu panduan rata-rata jumlah ASI yang diberikankepada bayi selama menyusui. Volume ASI Selama MenyusuiKetika lahir ASI Sampai 5 ml Penyusuan pertama Dalam 24 jamAntara 2-6 hari 7-123 ml/hari ASI 3-8 penyusuan Satu bulan 395-868 ml/hari ASI 5-10 penyusuan Enam bulan 395-868 ml/hari ASI 6-18 penyusuan 710-803 ml/hari ASI 6-18 penyusuan Menyusui yang baik adalah sesuai dengan kebutuhan bayi on demandkarena secara alamiah bayi akan mengatur kebutuhannya sendiri. Semakin seringbayi menyusu, payudara akan memproduksi ASI lebih banyak. Demikian halnyabayi yang lapar, dengan daya hisapnya maka payudara akan memproduksi ASIlebih banyak karena semakin kuat daya hisapnya maka semakin banyak ASI yangdiproduksi. Produksi ASI selalu berkesinambungan. Setelah payudara disusukan,maka akan terasa kosong dan payudara melunak. Pada keadaan ini ibu tetaptidak akan kekurangan ASI karena ASI akan terus diproduksi kembali asalkan bayi Page 17Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI]tetap menghisap, ibu cukup makan dan minum, serta adanya keyakinan mampumemberi ASI pada anaknya. Menurut literatur, produksi ASI berkisar antara600cc-1 liter perhari. Dengan demikian ibu dapat menyusui secara eksklusifsampai 6 bulan dan tetap memberikan ASI sampai aak berusia 2 tahun bersamamakanan lain. Bila kemungkinan bayi disapih, refleks prolaktin akan terhenti. Sekresi ASIjuga terhenti. Alveoli mengalami apoptosis kehancuran, kemudian bersamasiklus menstruasi dimana hormon esterogen dan progesteron berperan, alveoliakan terbentuk kembali. Siklus ini berulang ketika ibu hamil alveoli matur, siapproduksi kemudian laktasi alveoli memproduks ASI kemudian penyapihanalveoli gugur, hal ini disebut sebagai siklus laktasi dan akan selalu berulangselama wanita belum menopause. Daftar PustakaAmbarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Mitra Cendekia. YogyakartaBahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidaan Nifas Normal. EGC. JakartaBailliere Tindall. Hilton, S. 2008. Milk Production During Pregnancy and Beyond. British Journal of Midwifery, 168 544-8Baston, H. & Hall, J. 2011. Midwifery Essential Postnatal Volume 4. Cochrain Library. United KingdomCzank, C., Henderson, J., Kent, J. et al. 2007. Hormonal Control of The Lactation Cycle, in T. Hale and P. Hartmann eds Textbook of Human Lactation. Amarillo TX Hale Publishing. Cunningham, Leveno, Bloom, Hauth, Rouse, & Spong 2012. Obstetri Williams. Volume 1. McGraw Hill Education Asia and EGC Medical & Cooper, 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Edisi 14. EGC. JakartaGarcia, J. & Marchant, S. 1996. The Potential of Postnatal Care. London Page 18Hand Out [ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI LAKTASI]Kemenkes RI. Lawrence, R. 2005. Breastfeeding a Guide for The Medical Profession 6th edn. St Louis, MO MosbyKementerian Kesehatan RI. 2015. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Kemenkes RI. JakartaKementerian Kesehatan RI. 2018. Buku Bahan Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Kemenkes RI. JakartaManuaba, I. 1998. Ilmu Kebidanan ,Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk pendidikan Bidan. EGC. JakartaMaryunani, Anik. 2010. Biologi Reproduksi dalam Kebidanan. Trans Info media. JakartaMedforth, J., Battersby, S., Evans, M., Marsh, B., & Walker, A. 2006. Oxford Handbook of Midwifery. English Oxford University PressMochtar R, 1998, Sinopsis Obstetri, EGC, JakartaPollard, M. 2015. ASI Asuhan Berbasis Bukti. Alih bahasa Wiriawan. Jakarta WHO, JHPIEGO 2001, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Post Partum. Pusdiknakes RI. JakartaSaifudin, Abdul Bari Dkk. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta Page 19 Hamil dan mempunyai anak adalah hal yang sangat dinanti oleh setiap pasangan suami-istri. Ketika mengandung, istri akan mengalami berbagai gejala perubahan normal dalam tubuhnya seperti merasa lelah, mual, dan muntah. Selain gejala tersebut, ada beberapa tanda-tanda kehamilan yang memerlukan perhatian medis. Menyusui merupakan proses yang cukup kompleks. Dengan mengetahui anatomi payudara dan bagaimana payudara menghasilkan ASI akan sangat membantu para ibu mengerti proses kerja menyusui yang pada akhirnya dapat menyusui secara eksklusif. Anatomi payudara AreolaAerola adalah daerah berwarna gelap yang mengelilingi puting susu. Pada areola terdapat kelenjar-kelenjar kecil yang disebut kelenjar Montgomery, menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar areola. AlveoliAlveoli adalah kantong penghasil ASI yang berjumlah jutaan. Hormon prolaktin mempengaruhi sel alveoli untuk menghasilkan ASI. Duktus laktiferusDuktus laktiferus merupakan saluran kecil yang yang berfungsi menyalurkan ASI dari alveoli ke sinus laktiferus dari pabrik ASI ke gudang ASI Sinus laktiferus / ampulaSinus laktiferus merupakan saluran ASI yang melebar dan membentuk kantung di sekitar areola yang berfungsi untuk menyimpan ASI. Jaringan lemak dan penyanggaJaringan lemak di sekeliling alveoli dan duktus laktiferus yang menentukan besar kecilnya ukuran payudara. Payudara kecil atau besar mempunyai alveoli dan sinus laktiferus yang sama, sehingga dapat menghasilkan ASI sama banyak. Di sekeliling alveoli juga terdapat otot polos, yang akan berkontraksi dan memeras keluar ASI. Keberadaan hormon oksitosin menyebabkan otot tersebut susu ibu dan hormon prolaktin Setiap kali bayi menghisap payudara akan merangsang ujung saraf sensoris disekitar payudara sehingga merangsang kelenjar hipofisis bagian depan untuk menghasilkan prolaktin. Prolaktin akan masuk ke peredaran darah kemudian ke payudara menyebabkan sel sekretori di alveolus pabrik ASI menghasilkan akan berada di peredaran darah selama 30 menit setelah dihisap, sehingga prolaktin dapat merangsang payudara menghasilkan ASI untuk minum berikutnya. Sedangkan untuk minum yg sekarang, bayi mengambil ASI yang sudah banyak ASI yang dikeluarkan dari gudang ASI sinus laktiferus, makin banyak produksi ASI. Dengan kata lain, makin sering bayi menyusui makin banyak ASI diproduksi. Sebaliknya, makin jarang bayi menghisap, makin sedikit payudara menghasilkan ASI. Jika bayi berhenti menghisap maka payudara akan berhenti menghasilkan ASI. Prolaktin umumnya dihasilkan pada malam hari, sehingga menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan produksi ASI. Hormon prolaktin juga akan menekan ovulasi fungsi indung telur untuk menghasilkan sel telur, sehingga menyusui secara eksklusif akan memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid. Oleh karena itu, menyusui pada malam hari penting untuk tujuan menunda susu ibu dan refleks oksitosin Love reflex, Let Down Reflex Hormon oksitosin diproduksi oleh bagian belakang kelenjar hipofisis. Hormon tersebut dihasilkan bila ujung saraf disekitar payudara dirangsang oleh isapan. Oksitosin akan dialirkan melalui darah menuju ke payudara yang akan merangsang kontraksi otot di sekeliling alveoli pabrik ASI dan memeras ASI keluar dari pabrik ke gudang ASI. Hanya ASI di dalam gudang ASI yang dapat dikeluarkan oleh bayi dan atau dibentuk lebih cepat dibanding prolaktin. Keadaan ini menyebabkan ASI di payudara akan mengalir untuk dihisap. Oksitosin sudah mulai bekerja saat ibu berkeinginan menyusui sebelum bayi menghisap. Jika refleks oksitosin tidak bekerja dengan baik, maka bayi mengalami kesulitan untuk mendapatkan ASI. Payudara seolah-olah telah berhenti memproduksi ASI, padahal payudara tetap menghasilkan ASI namun tidak mengalir penting oksitosin lainnya adalah menyebabkan uterus berkontraksi setelah melahirkan. Hal ini membantu mengurangi perdarahan, walaupun kadang mengakibatkan nyeri. Keadaan yang dapat meningkatkan hormon oksitosinBeberapa keadaan yang dianggap dapat mempengaruhi meningkatkan produksi hormon oksitosin Perasaan dan curahan kasih sayang terhadap atau tangisan bayiDukungan ayah dalam pengasuhan bayi, seperti menggendong bayi ke ibu saat akan disusui atau disendawakan, mengganti popok dan memandikan bayi, bermain, mendendangkan bayi dan membantu pekerjaan rumah tanggaPijat bayiBeberapa keadaan yang dapat mengurangi produksi hormon oksitosinRasa cemas, sedih, marah, kesal, atau bingungRasa cemas terhadap perubahan bentuk pada payudara dan bentuk tubuhnya, meniggalkan bayi karena harus bekerja dan ASI tidak mencukupi kebutuhan sakit terutama saat menyusui Keberhasilan menyusui Untuk memaksimalkan manfaat menyusui, bayi sebaiknya disusui selama 6 bulan pertama. Beberapa langkah yang dapat menuntun ibu agar sukses menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama, antara lain Biarkan bayi menyusu sesegera mungkin setelah bayi lahir terutama dalam 1 jam pertama inisiasi dini, karena bayi baru lahir sangat aktif dan tanggap dalam 1 jam pertama dan setelah itu akan mengantuk dan tertidur. Bayi mempunyai refleks menghisap sucking reflex sangat kuat pada saat itu. Jika ibu melahirkan dengan operasi kaisar juga dapat melakukan hal ini bila kondisi ibu sadar, atau bila ibu telah bebas dari efek anestesi umum. Proses menyusui dimulai segera setelah lahir dengan membiarkan bayi diletakkan di dada ibu sehingga terjadi kontak kulit kulit. Bayi akan mulai merangkak untuk mencari puting ibu dan menghisapnya. Kontak kulit dengan kulit ini akan merangsang aliran ASI, membantu ikatan batin bonding ibu dan bayi serta perkembangan bahwa hanya ASI makanan pertama dan satu-satunya bagi bayi anda. Tidak ada makanan atau cairan lain seperti gula, air, susu formula yang diberikan, karena akan menghambat keberhasilan proses menyusui. Makanan atau cairan lain akan mengganggu produksi dan suplai ASI, menciptakan bingung puting, serta meningkatkan risiko infeksiSusui bayi sesuai kebutuhannya sampai puas. Bila bayi puas, maka ia akan melepaskan puting dengan sendirinya. Keterampilan menyusui Agar proses menyusui dapat berjalan lancar, maka seorang ibu harus mempunyai keterampilan menyusui agar ASI dapat mengalir dari payudara ibu ke bayi secara efektif. Keterampilan menyusui yang baik meliputi posisi menyusui dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat. Posisi menyusui harus senyaman mungkin, dapat dengan posisi berbaring atau duduk. Posisi yang kurang tepat akan menghasilkan perlekatan yang tidak baik. Posisi dasar menyusui terdiri dari posisi badan ibu, posisi badan bayi, serta posisi mulut bayi dan payudara ibu perlekatan/ attachment. Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi duduk, posisi tidur terlentang, atau posisi tidur miring. Saat menyusui, bayi harus disanggah sehingga kepala lurus menghadap payudara dengan hidung menghadap ke puting dan badan bayi menempel dengan badan ibu sanggahan bukan hanya pada bahu dan leher. Sentuh bibir bawah bayi dengan puting, tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan cara menekan punggung dan bahu bayi bukan kepala bayi. Arahkan puting susu ke atas, lalu masukkan ke mulut bayi dengan cara menyusuri langit-langitnya. Masukkan payudara ibu sebanyak mungkin ke mulut bayi sehingga hanya sedikit bagian areola bawah yang terlihat dibanding aerola bagian atas. Bibir bayi akan memutar keluar, dagu bayi menempel pada payudara dan puting susu terlipat di bawah bibir atas bayi. Posisi tubuh yang baik dapat dilihat sebagai berikutPosisi muka bayi menghadap ke payudara chin to breastPerut/dada bayi menempel pada perut/dada ibu chest to chestSeluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baikAda kontak mata antara ibu dengan bayiPegang belakang bahu jangan kepala bayiKepala terletak dilengan bukan didaerah sikuPosisi menyusui yang tidak benar dapat dilihat sebagai berikut Leher bayi terputar dan cenderung kedepanBadan bayi menjauh badan ibuBadan bayi tidak menghadap ke badan ibuHanya leher dan kepala tersanggahTidak ada kontak mata antara ibu dan bayiC-hold tetap dipertahankan Bagaimana sebaiknya bayi menghisap pada payudara ? Agar bayi dapat menghisap secara efektif, maka bayi harus mengambil cukup banyak payudara kedalam mulutnya agar lidahnya dapat memeras sinus laktiferus. Bayi harus menarik keluar atau memeras jaringan payudara sehingga membentuk puting buatan/ DOT yang bentuknya lebih panjang dari puting susu. Puting susu sendiri hanya membentuk sepertiga dari puting buatan/ DOT. Hal ini dapat kita lihat saat bayi selesai menyusui. Dengan cara inilah bayi mengeluarkan ASI dari payudara. Hisapan efektif tercapai bila bayi menghisap dengan hisapan dalam dan lambat. Bayi terlihat menghentikan sejenak hisapannya dan kita dapat mendengar suara ASI yang ditelan. Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baikDagu menyentuh payudaraMulut terbuka lebarBibir bawah terputar keluarLebih banyak areola bagian atas yang terlihat dibanding bagian bawahTidak menimbulkan rasa sakit pada puting susuJika bayi tidak melekat dengan baik maka akan menimbulkan luka dan nyeri pada puting susu dan payudara akan membengkak karena ASI tidak dapat dikeluarkan secara efektif. Bayi merasa tidak puas dan ia ingin menyusu sering dan lama. Bayi akan mendapat ASI sangat sedikit dan berat badan bayi tidak naik dan lambat laun ASI akan mengering. Tanda perlekatan ibu dan bayi yang tidak baik Dagu tidak menempel pada payudaraMulut bayi tidak terbuka lebar- Bibir mencucu/ monyongBibir bawah terlipat kedalam sehingga menghalangi pengeluaran ASI oleh lidahLebih banyak areola bagian bawah yang terlihatTerasa sakit pada putingPerlekatan yang benar adalah kunci keberhasilan menyusuiBayi datang dari arah bawah payudaraHidung bayi berhadapan dengan puting susuDagu bayi merupakan bagian pertama yang melekat pada payudara titik pertemuanPuting diarahkan ke atas ke langit-langit bayiTelusuri langit-langit bayi dengan putting sampai didaerah yang tidak ada tulangnya, diantara uvula tekak dengan pangkal lidah yang lembutPutting susu hanya 1/3 atau ¼ dari bagian dot panjang yang terbentuk dari jaringan payudaraCara bayi mengeluarkan ASIBayi tidak mengeluarkan ASI dari payudara seperti mengisap minuman melalui sedotanBayi mengisap untuk membentuk dot dari jaringan payudaraBayi mengeluarkan ASI dengan gerakan peristaltik lidah menekan gudang ASI ke langit-langit sehingga ASI terperah keluar gudang masuk kedalam mulutGerakan gelombang lidah bayi dari depan ke belakang dan menekan dot buatan ke atas langit-langitPerahan efektif akan terjadi bila bayi melekat dengan benar sehingga bayi mudah memeras ASIBerapa lama sebaiknya bayi menyusu ? Lamanya menyusu berbeda-beda tiap periode menyusu. Rata-rata bayi menyusu selama 5-15 menit, walaupun terkadang lebih. Bayi dapat mengukur sendiri kebutuhannya. Bila proses menyusu berlangsung sangat lama lebih dari 30 menit atau sangat cepat kurang dari 5 menit mungkin ada masalah. Pada hari-hari pertama atau pada bayi berat lahir rendah kurang dari 2500 gram, proses menyusu terkadang sangat lama dan hal ini merupakan hal yang wajar. Sebaiknya bayi menyusu pada satu payudara sampai selesai baru kemudian bila bayi masih menginginkan dapat diberikan pada payudara yang satu lagi sehingga kedua payudara mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan ASI. Berapa sering bayi menyusu dalam sehari ? Susui bayi sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi, sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24 jam. Awalnya bayi menyusu sangat sering, namun pada usia 2 minggu frekuensi menyusu akan berkurang. Bayi sebaiknya disusui sesering dan selama bayi menginginkannya bahkan pada malam hari. Menyusui pada malam hari membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam hari. Bayi yang puas menyusu akan melepaskan payudara ibu dengan sendirinya, ibu tidak perlu menyetopnya. Bagaimana menilai kecukupan ASI?Asi akan cukup bila posisi dan perlekatan benarBila buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urine yang tidak pekat dan bau tidak menyengatBerat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah melebihi berat lahir pada usia 2 mingguBayi akan relaks dan puas setelah menyusu dan melepas sendiri dari payudara ibuKesimpulan Sejak awal kelahiran, bayi hanya diberikan ASI dan selanjutnya disusui sesering mungkin tanpa dibatasi. Bayi dapat mengukur sendiri kemampuan dan kebutuhan cairan yang diperlukan. Kita hanya perlu meluangkan waktu dan memberi kesempatan padanya untuk mendapat yang terbaik yang ia butuhkan. Sumber Buku Bedah ASI IDAIPenulis Utami Roesli dan Elizabeth Yohmi Silahkan bagikan artikel ini jika menurut anda bermanfaat bagi oranglain. 0% found this document useful 0 votes0 views20 pagesOriginal Titlestruktu © All Rights ReservedAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views20 pagesStruktur Payudara Dan Fisiologi LaktasiOriginal Titlestruktu to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

struktur payudara dan fisiologi laktasi